Sabtu, 12 Juli 2014

SONG'S

Lady GaGa – GYPSY

Sometimes a story has no end,
Sometimes I think that we could just be friends.
'Cause I'm a wandering man, he said to me.

And what about our future plans?
Does this thing we have even make sense?
When I got the whole world in front of me.

So I said,
I don't wanna be alone forever, but I can be tonight.
I don't wanna be alone forever, but I love gypsy life.
I don't wanna be alone forever, maybe we could see the world together.
I don't wanna be alone forever, but I can be
Tonight!
Tonight!

So, I just packed my baggage and
Said goodbye to family and friends.
And took a road to nowhere, on my own.

Like Dorothy on the yellow brick,
Hope my ruby shoes get us there quick.
'Cause I left everyone I love at home.

And I don't wanna be alone forever, but I can be tonight.
I don't wanna be alone forever, but I love gypsy life.
I don't wanna be alone forever, maybe we could see the world together.
I don't wanna be alone forever, but I can be
Tonight!
Tonight!

'Cause I'm, I'm, I'm, I'm, I'm, I'm a Gypsy, Gypsy, Gypsy,
I'm, I'm, I'm, I'm, I'm, I'm, I'm A Gypsy, Gypsy, Gypsy, I'm
I'm, I'm, I'm, I'm, I'm, I'm, I'm A Gypsy, Gypsy, Gypsy, I'm
I'm, I'm, I'm, I'm, I'm, I'm, I'm A Gypsy, Gypsy, Gypsy, I'm

And then he asked me, he said, 'Baby, why do we love each other?'
I said, 'Honey, it's simple - it's the way that you love and treat your mother.'
Thought that I would be alone forever, but I won't be tonight.
I'm a man without a home, but I think with you I could spend my life
And you'll be my little gypsy princess,
Pack your bags and we can chase the sunset,
Bust the rear view and fire up the jets cause it's you and me
Baby for life! (Would you go with me?)
For life! (See the world with me)

Cause I'm, I'm, I'm, I'm, I'm, I'm a Gypsy, Gypsy, Gypsy,
I'm, I'm, I'm, I'm, I'm, I'm, I'm A Gypsy, Gypsy, Gypsy,
I'm

Russia, UK, Paris, I'm Italian, Asian Combine,
African, India, I'm a Gypsy, Gypsy, Gypsy, I'm
Latin-American, I don't speak German but I try.
Someday in Jakarta, I'm American, I'm Gypsy, I
Bangkok, Australia, Malaysia, Sweden, Finland, Norway.
Be my home, just for the day.
I'm a Gypsy,Gypsy,Gypsy, hey.




Jumat, 11 Juli 2014

About Me

Arief Dananto, lahir di Bekasi, 09 November 1995. adalah seorang pelajar yang masih duduk di kelas empat (4) sekolah menengah kejuruan analis kimia, jakarta. 


semuanya pasti memiliki mimpi, dan inilah saya. mimpi yang membawa saya untuk memulai menulis. apapun, kebahagiaan, kesedihan, kesendirian. semuanya bisa diungkapkan dengan kata-kata.


mungkin pengalaman saya masih terlalu sedikit untuk dapat menggurui orang lain, tapi tidak lah salah kan belajar dari pengalaman orang lain?

saya berdiri disini untuk melindungi mimpi kalian, karena kalian telah melindung mimpi ku.

Rabu, 28 Agustus 2013

GOOD BYE MY PRINCESS

Good Bye My Princess
            Masih teringat jelas pertemuan manis ku dengan sesosok laki-laki yang hingga kini belum aku ketahui seperti apa perawakannya. Ya, aku adalah salah satu wanita yang baru bisa melihat keindahan dunia diumur ku yang ke dua puluh satu tahun. Nama ku pelangi, orang tua ku memberikan nama itu kepada ku setelah mereka mengetahui bahwa aku terlahir dengan kondisi tidak dapat melihat atau biasa disebut tunanetra.
Mereka selalu berkata kepada ku bahwa pelangi adalah hal terindah yang selalu dinantikan semua orang. Dan sebab itulah mereka menamai ku pelangi, orang terindah yang diberikan tuhan kepada mereka. Hmmm, tapi itu fikiran mereka saja.
            Nama ku pelangi, sekarang aku genap berumur dua puluh satu tahun. Pertemuan kami terjadi enam bulan yang lalu di toko bunga ku. Memang singkat sepertinya, tapi sangat berkesan untuk dapat aku ceritakan ke anak cucu ku kelak.
            Seperti biasa, pagi itu aku masih sibuk mengurusi karangan-karangan bunga yang harus aku selesaikan. Meskipun aku tidak bisa melihat, jangan remehkan aku dalam suatu pekerjaan yang melibatkan keindahan didalamnya. Karena aku masih memiliki perasaan yang dapat menuntun ku.
            Akhir-akhir ini toko bunga ku memang sangat lah ramai pengunjung. Tapi, ada seorang laki-laki yang sudah hampir sepekan selalu datang ke toko ku hanya  untuk membeli setangkai bunga mawar merah. Hal itu pun membuat aku penasaran dan akhirnya pun muncul perasaan untuk menegurnya duluan.
            “Hei, kau lagi?” sapa ku kepada laki-laki yang sudah ada dihadapan ku saat ini. Mungkin aku memang tidak memiliki indra penglihatan tapi aku tidak kehilangan indra penciuman ku.
            “Hah? Siapa? Apa kau tau siapa aku?”
            “Hahaha.. bukankah kau laki-laki yang sama dengan laki-laki yang sudah hampir sepekan membeli setangkai mawar merah disini?”
            “Hahaha... bingo, tepat sekali.”
            “Hmm, seorang laki-laki yang selalu membeli setangkai bunga mawar. Siapa perempuan beruntung itu?”
            “Kamu...”
            Deg.. seperti mau copot jantung ku seteleh mendengar pernyataannya barusan. Ingin sekali aku dapat melihat wajah laki-laki yang telah membuat hati ku berbunga-bunga seperti sekarang, namun apa daya mata tak sampai.
            Obrolan kami berdua pun berlanjut dihalaman tempat biasa aku menghabiskan waktu ku dengan meminum teh. Tentu saja masih di toko bunga ku. Entah kenapa aku menjadi sangat kikuk ketika berada berdua hanya dengannya sekarang. Padahal aku tidak tau pandangan apa yang sedang ia tujukan kepada ku. Mungkin senang, malu, atau apalah itu.
            Dengan bibir yang mulai terbuka perlahan aku pun memberanikan diri untuk memulai percakapan.
            “Em.. nama ku...”
            Ya ampun, ini benar-benar kebetulan. Kenapa aku dan dia bisa mengatakan hal yang sama? Apakah ini yang dinamakan cinta? Jujur aku belum pernah merasakan apa yang dinamakan cinta. Yang aku dengar cinta akan terjadi ketik otak dan perasaan seseorang mengucapkan sesuatu hal yang senada.
            “Kau duluan.” Pinta laki-laki yang ada dihadapan ku saat ini.
            “Baiklah kalau begitu, perkenalkan nama ku Pelangi. Dan kau?”
            “Aku dimas, namamu indah. Aku yakin kepribadian yang ada didalam diri mu pasti juga seindah pelangi-pelangi itu.”
            “Hmm.. entahlah aku belum pernah melihat seberapa indah pelangi yang kau maksud itu.”
            “Sudahlah, mulai sekarang aku yang akan menjadi indra penglihatan mu.”
            Deg... untuk ke dua kalinya diselang waktu yang hapir berdekatan, aku kembali dibuat deg-degan oleh laki-laki yang sama yang aku temui pagi hari ini. Apa aku pantas jatuh hati padanya? Bagaimana apabila orang-orang disekitarnya tidak bisa menerima ku.
            Hey pelangi !! untuk apa kamu berfikir sejauh itu? Percayalah ia tidak akan memperlakukan mu secara sepesial lebih dari hari ini. Oh tuhan, berikanlah aku kekuatan untuk menerima kenyataan bahwa dia hanya kasihan dan tidak ada yang lebih.
            Akhirnya sore hari pun tiba. Dan dimas pun harus kembali pulang ke rumahnya dengan segera. Ia pun sudah berjanji kepada ku untuk terus datang setiap hari ke toko bunga ku ini. Entah untuk apa sebenarnya janji itu, tapi ya sudahlah paling ia hanya ingin berkunjung saja, tidak ada yang spesial.
            Waktu pun terus berlalu seiring dengan pertemuan ku dengannya. Tidak terasa sudah dua pekan berlalu setelah pertemuan ku dengan Dimas yang sangat membahagiakan untuk ku. Dan sepertinya ia memanglah laki-laki yang bisa dibilang sangat konsisten dengan janji-janjinya. Karena dua pekan sudah ia selalu datang berkunjung ke toko bunga ku.
            Hujan turun dengan sangat derasnya pagi ini, hingga membuat suhu di Jakarta menjadi lebih dingin dari sebelumnya.
“Hmm.. pasti dia tidak akan datang, dan sepertinya janjinya kepada ku akan diakhiri hari ini.” Fikir ku dalam hati.
Sambil terus mendengarkan suara riuh hujan yang turun, aku pun dikejutkan oleh seseorang yang sudah memakaikan jaket tebalnya ke pundak ku. Dan ya, itu memang dia.
“Apa tidak sebaiknya kau ke dalam saja? Terlalu dingin diluar.”
“Kenapa kamu datang? Apa kamu tidak bisa melihat derasna hujan diluar sana?”
“Hahaha.. tenang lah, bukankah aku sudah berjanji untuk mengunjungi mu setiap hari? Dan hal itu pasti akan aku tepati.”
Lembutnya sentuhan tangannya kini sudah melekat pada kepalan tangan ku. Tidak seperti biasanya, telapak tangannya yang biasa hangat kini terasa sangat dingin dan mulai sedikit bergetar.
Tangannya pun mulai ku lepaskan, sentuhan lembut ku pun mulai ku arahkan ke pipinya. Hmm.. teraba rahang yang kokoh disana, namun lagi-lagi terasa ada yang salah dengannya.
“Kenapa dengan mu? apa kamu sakit?”
“Ah tidak, ini hanya kedinginan saja.”
Mendengarkan pernyataannya barusan pun membuat ku sedikit lebih tenang dari sebelumnya. Aku tidak ingin orang yang mulai masuk ke dalam kehidupan ku menderita dan akhirnya pergi menjauh.
“Hey hujannya sudah berhenti.”
“Ya, lalu?”
“Aku ingin kamu ikut dengan ku melihat kedatangan  pelangi sekarang.”
“Ta..”
Belum selesai aku mengucapkan kalimat ku, Dimas sudah mulai menarik tangan ku menuju keluar toko bunga ku. Aku rasa percuma saja aku melihat keindahan pelangi yang selalu orang-orang bicarakan. Karena apapun yang aku lihat setelah membuka mata tetap sama yaitu kegelapan.
Didalam pelukannya kini aku semakin dapat merasakan apa yang dimaksud dengan cinta dan kasih sayang. Tapi apa orang seperti ku bisa memperoleh hal itu? Entahlah hanya waktu yang memiliki jawabannya.
Satu bulan, dua bulan, tiga bulan sudah aku menghabiskan hari ku bersamanya di toko bunga ini. Dan aku pun masih belum memiliki jawaban atas apa arti dari semua perhatiannya ini.
“Dim.. bolehkah aku menanyakan sesuatu kepada mu?”
“Tanya kan lah..”
“Sudah tiga bulan berlalu setelah pertemuan kita pertama kali, aku hanya ingin tau atas dasar apa kamu melakukan semua ini? Apabila hanya karena kasihan aku mohon tinggalkan aku karena aku bukan untuk dikasihani.”
“Hahaha.. tenang lah cantik, aku ada disisi mu selama ini karena aku menyayangi mu.”
Memang sepertinya belum ada kejelasan dari pernyataannya barusan, tapi aku sudah cukup puas dengan jawaban itu. Apabila ini cinta? Aku rasa tidak akan ada yang ditutupi olehnya, jadi tenang saja.
Uuhhh.. tetap saja ini menyiksa ku, aku tetap masih penasaran apakah dia mencintai ku atau tidak. Karena sepertinya aku.. sepertinya aku.. aku mencintainya.
“Hmm.. tapi aku tau menjurus kemana pertanyaan mu ini pelangi, maaf aku tidak bisa mencintai mu.. bukan karena suatu hal, tapi karena kamu akan terluka apabila kamu mencintai ku kelak.”
Seperti tersambar petir rasanya, belum aku bertanya lebih lanjut mengenai kedekatannya dengan ku. Ia sudah memberikan respon yang lumayan menyayat hati perempuan yang sedang jatuh cinta.
Apa cinta tidak akan pernah merasuk ke dalam kehidupan seseorang seperti ku? Kemana kau cupid? Kemana kau vanadis? Dewa cinta yang tidak pernah datang ke kehidupan ku. Dan sepertinya cinta untuk orang seperti ku adalah tabu.
“Ah.. iya..”
Mungkin hanya ucapan lirih itu yang bisa aku katakan saat ini. Aku tau bahwa kehidupan memang tidak akan sama dengan sebuah film dimana kebahagiaan akan selalu ada pada akhirnya.
Bulan ini aku akan merayakan ulang tahun ku yang ke dua puluh satu tahun, bulan ke empat setelah pertemuan pertama ku dengan Dimas. Dan aku tidak tau siapa yang akan menjadi tamu spesial ku. Dimas? Aku rasa tidak.
Jam di toko bunga ku berdentang delapan kali untuk menunjukan bahwa saat ini sudah pukul delapan tepat. Dan saat itu juga aku mengetahui bahwa dimas ada di sampingku setelah aku mencium aroma parfum nya itu.
“Selamat ulang tahun ya wanita pujaan ku.”
“Ah? Ya terima kasih...”
“Aku  berikan tiga baju yang sesuai dengan warna-warna kesukaan kita. Merah, kuning, dan hijau, warna-warna yang  sama yang selalu kita tunggu setelah memperhatikan  kesedihan langit dikala berdua.. mungkin baju-baju ini  sama sekali tidak berharga, tapi aku ingin kau menyimpannya .. merah untuk ulang tahun mu kali ini, kuning untuk ulang tahun mu tahun depan, dan  hijau untuk ulang tahun mu tiga tahun kedepan.”
Jutaan pertanyaan pun kini mulai semakin berkecamuk difikiran ku, dengan kebingungan yang belum terjawab, aku pun memberanikan diri untuk mencari sendiri jawabannya.
            “Lalu, bagaimana dengan ulang tahun ku pada tahun-tahun berikutnya?”
            Oh tuhan.. Bahkan aku masih bisa merasakan hangatnya pelukan laki-laki itu setelah aku menyelesaikan kalimat terakhir ku.
            “Tenang saja, ulang tahun mu yang berikutnya.. pasti akan diisi oleh pria yang akan menemani mu seterusnya.. maafkan aku apabila aku belum bisa memberikan sesuatu yang akan membahagiakan mu seterusnya.. tapi, tolong percayalah bahwa aku sudah berusaha untuk itu..”
            Apa kamu tau perasaan ku setelah aku mendengar pernyataan mu? seperti tersambar petir rasanya.. Jujur, aku sempat berfikir bahwa kamu akan mengakhiri hubungan kita saat ini..
            Dan sepertinya kenyataannya memang seperti itu. Kau tidak pernah lagi datang ke toko bunga ku untuk menemani ku di sana. Kau tidak lagi berkunjung ke toko bunga ku hanya untuk menunggu hujan reda hingga akhirnya pelangi benar-benar muncul.
            Kenapa kenyatan harus selalu menyedihkan. Aku tau sangat banyak orang yang ingin mempertahankan suatu hubungan, tapi sepertinya terlalu mudah berbicara dibandingkan dengan melakukannya.
            Hingga kini bulan ke enam setelah pertemuak kita kau tidak pernah datang lagi untuk berkunjung. Apabila kita memang harus berpisah, kenapa tidak ada cara yang lebih indah sehingga aku tidak merasa sakit seperti sekarang.
            “Hey.. apa kamu pelangi?”
            “Ah iya..”
            “Baguslah.. Kenalkan saya mamanya Dimas..”
            Sepertinya buah memang tidak jatuh jauh dari pohonya. Karena seperti anaknya, mamahnya juga sangat ramah kepada ku. Dengan senang hati ia langsung menjabat tangan ku dengan sangat lembutnya.
            “Sudah dua bulan ini Dimas dirawat di rumah sakit. Dan sudah dua bulan juga ia selalu memanggil nama mu disetiap tidur malamnya. saya mohon.. ikutlah dengan saya sekarang untuk menemuinya..”
            “Ah? Iya.. baiklah kalau begitu, saya akan bersiap-siap.” Ucap ku..
            Aku ingat hari itu, hari dimana hujan turun dengan sangat derasnya seperti tidak akan ada akhirnya. Di sini aku sekarang menyusuri koridor demi koridor rumah sakit hingga sampai di kamar tempat dimas berada.
            Apabila saat itu  aku tau bahwa itu adalah harinya.. aku rasa aku akan lebih memilih untuk mengunci dia didalam kamar agar dia tidak berlari ke balcon untuk menanti kehadiran pelangi setelah meluruhnya kesedihan langit-langit itu.
            Bodohnya aku yang tidak bisa menahan keinginan orang yang paling aku kasihi..
            “Hey!! Untuk apa kamu disana? Ayo masuk.” Kata ku yang tidak bisa mereaalisasikannya dengan tindakan.
            “Hahaha.. ayolah, bukankah ini kebiasaan yang selalu kita lakukan? menunggu ke datangnya pelangi. Temanilah aku melakukannya karena kedepannya kamu tidak akan tau siapa yang akan menemani mu untuk menunggunya lagi..”
            Hhmmm.. aku rasa kamu tidak tau berapa ratus juta pertanyaan yang ada  dibenak ku setelah kamu menjawab pertanyaan ku..
            Aku ingat apa yang kamu katakan  sesaat sebelum kamu mengakhirinya..
            “Kemana pelangi itu? Apa mereka tidak ingin lagi menemui kita seperti biasanya? Apa mereka juga berada didalam kesedihan hingga tidak mampu mengeluarkan kebahagiannya?”
            “Tenang lah dipelukan ku.. aku yakin pelangi akan datang sebentar lagi  dan merubah semuanya..”
            “Oh ya.. bolehkah aku memejamkan mata sejenak dipelukan mu untuk menunggu pelangi tiba?”
            “Kapan aku pernah melarang mu?”
            Nafas ku pun mulai ku hela, air mata pun mulai ku seka, dekapan ku pun mulai aku eratkan, dan aku pun mulai melihat langit untuk mencari keajaiban.. tuhan, aku belum siap menerimanya..
            Menerima kenyataan kalau dia tidak akan lagi menemani hari-hari ku.. dan apa ini jawaban kenapa pelangi tidak muncul kali ini? Yaitu karena dia akan meninggalkan kehidupan ini selamanya dan tidak akan ada lagi yang memperhatikan kehadiran mu?
            Sekarang aku tau apa arti jawaban-jawaban dari semua ucapannya akhir-akhir ini.. tapi, kenapa harus secepat ini? Tidak adakah kesempatan kedua untuknya? Atau apabila aku harus menukar semua kehidupan ku dengan dia, aku rela.. aku akan lakukan itu..
            Beberapa saat setelah kepergiannya, aku menerima sebuah surat yang di tulis Dimas untuk ku. Mamanya pun membacakannya untuk ku, agar aku bisa mengerti dengan apa yang ia ingin katakan kepada ku.
            Dear Wanita Pujaan Ku

Hei kamu yang pasti selalu memikirkan ku ditempat yang berbeda dengan tempat ku sekarang.. apa kabar kamu disana? Aku harap baik-baik saja.. oh ya, bagaimana dengan pengganti ku? Apa kamu sudah mendapatkannya?
            Hmm.. sudahlah, jangan terlalu memikirkan aku.. siapa saja yang akan menjadi pengganti ku dan akan mendampingi mu kelak, aku pasti akan setuju dan ikut mendoakan mu bersamanya..
            Mungkin aku memang bukanlah yang ditakdirkan tuhan untuk dapat menemani mu selama kamu hidup didunia.. tapi aku sudah menjadi pria yang beruntung karena bisa dipertemukan dengan wanita yang selalu membuat ku bahagia hingga aku kembali sekarang..
            Maafkan aku ya apabila aku belum bisa menjadi apa yang kamu inginkan sepenuhnya.. maafkan aku apabila saat itu aku sudah membuang-buang waktu mu hanya untuk mendengarkan semua kisah ku, seakan-akan aku adalah masa depan mu kelak..
            Aku mohon jangan buat aku semakin merasa bersalah, aku sudah salah dengan membiarkan kamu mencintai dan mengasihiku. Aku juga salah ketika aku tidak mengakhiri hubungan ini sebelum hal yang benar-benar aku takuti ini terjadi..
            Sudah sangat amat berbeda jarak diantara kita.. tidak akan ada yang mungkin bisa bersentuhan satu sama lain.. hangatnya pelukan mu, lembutnya kecupan mu dikening ku, dan besarnya perhatian yang sudah kamu berikan kepada ku tidak akan mungkin bisa aku rasakan lagi..
            Dan kini yang tersimpan hanyalah kenangan dan perasaan yang tidak akan mungkin dapat ditafsirkan oleh siapapun.
            Tuhan.. aku mohon jangalah wanita pujaan ku ini, wanita yang sama yang selalu memberikan ku kehangatan disaat aku merasakan dingin yang teramat sangat, wanita yang selalu menyeka air mata yang keluar dari ke dua mata ini, wanita yang selalu menceriakan hari-hari ku ketika aku merasa kesepian didalam keramaian..
            Mungkin aku memang sudah tidak bisa hadir secara langsung didalam hari-hari mu, tapi aku akan tetap selalu berada dihati mu .. aku janji, aku tidak akan menempati hati mu lagi ketika pujaan mu yang baru datang dan biarkan aku yang akan menyimpan semua kenangan kita sendiri..
Aku rela..
            Dan ya, aku akan memberikan semua kebahagiaan yang sudah lama kamu nantikan. Aku mohon jangan menolak karena aku ingin kamu yang menyimpannya. Menyimpan ke dua korne mata ku ini agar kamu bisa melihat bagaimana indahnya pelangi itu.
            Diakhir surat ini aku hanya dapat mengatakan terima kasih karena sudah sempat menjadi bagian dari hidupku meskipun tidak seutuhnya.
            Dan disinilah aku sekarang, memandangi ke dua mata mu yang sangat indah ini. Entah apa yang harus aku lakukan sekarang. Kamu menyuruh ku untuk mencari seorang pengganti, tapi apa aku sanggup?
            Aku mohon jangan menyiksa ku dengan menyuruh ku melakukan itu. Tenang saja, aku masih sanggup menyimpan kenangan kita berdua didalam hati kecil ku ini.
            Terima kasih kepada mu karena kamu telah memberikan kebahagiaan kepada ku disela kehidupan ku yang aku fikir tidak berharga ini.
            Jangan lupa mengunjungi ku ditiap mimpiku ya, Dimas..

                        CREATED BY:
ARIEF DANANTO
DO NOT COPY

           
           



           
             
             


           

           



CINTA KITA

Cinta kita
Semua manusia pasti menginginkan seorang pasangan sebagai pendamping hidupnya. Pasangan yang bisa perduli, mengerti, dan memperioritaskan kita lebih dari yang lainnya. Seperti halnya manusia biasa aku pun menginginkannya.

Aku hanyalah maunusia yang dapat memilih. Tetapi entah kenapa, tidak pernah ada yang mudah dalam memilih sesuatu hal. Terkadang apa yang tidak kita pilih itu lah yang memilih kita. Dan apa yang kita pilih, itu yang tidak memilih kita.

Ketika aku sudah menemukan seseorang yang bisa memilih ku, ada saja persoalan yang harus aku jalani. Bertengkar, berbeda pendapat, keras kepal dan sebagainya. Dan entah kenapa kata perpisahan selalu sangat mudah untuk diucapkan.

Kenapa disetiap pertemuan harus selalu ada perpisahan? Tidak adakah yang abadi? Aku tidak pernah tau kapan diantara kita berdua akan meninggalkan dunia ini. Tapi izinkan aku untuk mencintai dan mengasihi mu selamanya.

Masa lalu hanyalah kenangan yang pantas untuk dijadikan pelajaran. Sedangnkan masa depan adalah sebuah misteri yang harus kita pecahkan bersama. Aku mohon jangan terus melihat masa lalu mu lagi, karena sekarang kamu memiliki masa depan yang akan selalu menemani mu hingga sejarah cinta kita berakhir.

Aku mohon jangan pernah tinggalkan aku karena kamu tau aku akan sakit apabila itu terjadi.  Karena dia tidak akan mencintai mu seperti aku mencintai. Dan ingat lah aku yang akan tetap bertahan untuk mu ketika dia mulai menjauh dari mu.

Sebuah hubungan akan terjalin dengan baik ketika ada sebuah kepercayaan. Aku menginginkan mu untuk mencintai ku tetapi aku membutuhkan mu untuk mempercayai mu.

Meskipun hubungan kita tidak pernah sesempurna hubungan percintaan di sebuah film. Percayalah kalau kita berdua memanglah ditakdirkan untuk saling memiliki melebihi siapapun didunia ini.




Jumat, 05 Juli 2013

IRONI..

IRONI


Semua orang pasti punya kisah

Semua orang pasti pernah mengalami kesepian, meskipun ia seorang komedian sekali pun

Semua orang pasti pernah mengalami yang namanya putus asa, meskipun ia seorang motivator sekali pun

Jatuh bangunnya kehidupan pasti akan dirasakan semua orang dan tidak ada yang dapat menolaknya

Aku hanyalah manusia yang menginkan semuanya berjalan sesuai dengan apa yang aku kehendaki

Namun, itu tak kan pernah terjadi karena kenyataannya aku tidak memiliki kehendak apa pun

Kenapa harus ada kesedihan apabila kebahagiaan menyenangkan?

Kenapa harus ada malam apabila pagi membahagiakan?

Kenapa harus ada jahat apabila menjadi orang baik adalah jawabannya?

Kenapa sangat sulit menjadi manusia yang berlapang dada menerima dengan tulus apa yang ia miliki sekarang

Aku selalu mendengarkan perkataan orang-orang yang aku sayangi

Tapi kenapa sangat sulit untuk mereka mendengarkan apa yang ingin aku ucapkan

Haruskah aku berbicara lebih kencang dibanding mereka hanya untuk didengar?

Atau..

Apa mereka hanya ingin mendengar ucapan orang-orang yang mereka sayangi?

Lalu siapa aku dihati mereka?

Ingin rasanya marah dan melampiaskan semuanya

Tunggu-tunggu..

Melampiaskan? Kepada siapa? Bahkan aku hanya sendiri disini

Tidak ada yang memperhatikan, tidak ada yang memperdulikan, bahkan mereka juga tidak tau kalau aku adalah bagian dari mereka juga

Apa  bila sudah seperti ini apa yang bisa dilakukan?

Mukinkah aku bisa memutar waktu ke masa kecil ku atau yang lebih parah memutar waktu hanya untuk tidak dilahirkan

Tidak mungkin..

Sekarang aku hanya bisa yakin kalau suatu saat akan ada yang membutuhkan ku

Tidak tau kapan..

Tapi aku yakin waktu sudah menyimpan kisah itu untuk ku..


CREATED BY
ARIEF DANANTO
YANG MAU COPY TOLONG SERTAIN NARA SUMBERNYA YA..

Jumat, 28 Juni 2013

KESATRIA..

KESATRIA


Izinkan aku untuk menceritakan sebuah kisah yang belum pernah aku ceritakan kepada siapapun

Bahkan aku tidak mengerti apakah cerita ini layak untuk ku ceritakan apa tidak

Sudah berkali-kali aku mencoba untuk menghapusnya dari kepala ku

Tapi, tetap tidak ada hasilnya..


Cerita ini dimulai ketika ada seseorang yang memberikan sekumpulan energi negatif kepada ku

Aku rasa kalian juga sering menemukan orang seperti itu

Dan tentu saja semua orang memiliki caranya sendiri untuk menghadapi orang semacam itu


Sangat banyak energi negatif yang diberikan olehnya

Seperti.. “Bisakah kau melakukannya?” atau “Kau harus menjadi orang lain untuk dapat melakukannya!”

Dan saat itu pun aku hanya bisa terdiam dan mulai melihat diri ku sendiri dicermin yang sepertinya
 tidak memperlihatkan diri ku yang sebenarnya

Sekumpulan foto masa kecil ku yang tersimpan rapih didalam dompetku kini sudah ku pegang dan ku pandangi

Dan berjuta pertanyaan pun mulai bermunculan

Seperti.. “Kemana pria yang memegang gitar coklat itu? Apa aku masih orang yang sama dengan pria bergitar coklat itu?”


Dan kini aku tersadar, ada beberapa hal dari ku yang tidak mungkin aku dapatkan lagi

Yaitu kehidupan anak laki-laki yang kini tumbuh dengan sangat cepatnya


Sekarang semua  pengorbanan dan kejujuran ku telah terbukti

Tidak ada lagi hujatan yang menyiksa batin hingga membuat ku tidak yakin untuk melangkah

Dulu aku memang seseorang yang mudah di hancurkan, tapi sekarang..


 Lihat aku sekarang..

Seorang kesatria yang kini memakai bau bajanya

Seorang kesatria yang memiliki kekuatan melebihi apa yang kau fikirkan

Dan perasaan yang ku miliki kini.. percayalah tidak akan ada yang mampu menghancurkannya

Lihat aku sekarang..

Seorang kesatria yang tidak akan bisa kau sakiti lagi..


CREATED BY
ARIEF DANANTO

Yang mau COPY  Sertain NAMA  SUMBERNYA YAA




Kamis, 27 Juni 2013

Real Live

Real Live

Aku memang belum mengerti dengan apa yang dinamakan cinta
Bahkan aku tidak mengerti kenapa hal itu selalu datang tiba-tiba
Tanpa perencanaan dan tanpa pemberitahuan sebelumnya
Mereka yang merasakannya, hanya menyusurinya seperti air yang mengalir
Meskipun mereka tidak ingin.. tidak pernah ada jalan keluar..

Snow white pernah berkata “One day, my prince will come..”
Dan ia pun menunggu untuk waktu yang tepat itu
Tapi, apakah kehidupan nyata semudah itu?

Kenapa ini tidak dibuat semudah di negri dongeng?
Oh ya, aku tau jawabannya..
Karena apabila ini dibuat seperti negri dongeng, harus lebih dramatic dan cinematic dengan ending yang sempurna kebahagiannya.
Bodohnya aku yang selalu memikirkan tentang dunia dongeng
Memikirkan apa yang tidak bisa aku lakukan

Tapi tenanglah karena aku tau kamu sedang menunggu kedatangan ku
Dan ketika itu terjadi
Semuanya akan kembali merekah..
Tidak akan ada yang menyesal dan tidak ada lagi yang akan terus melihat kebelakang
Karena kenyataan akan lebih membahagiakan dari pada hanya sekedar dunia dongeng...

CREATED BY
ARIEF DANANTO

yang mau COPY  sertain nama SUMBERNYA YA..